Kisah Wali yang do'anya istijabah

Pada Zaman Tabi'in Ada seorang wali yang kesehariannya bekerja sebagai kuli barang, ia bekerja siang dan malam untuk mencukupi keluarga nya. Walaupun pekerjaan beliau seperti itu tetapi Alloh memandangnya sebagai kekasihNYA, Alloh SWT tidak melihat profesi dan pekerjaan dia tetapi Hati dan Taqwalah yang menjadi ukurannya. Seperti pada umumnya seorang Wali Allah mempunyai kesitimewaan-keistimewaan, diantara keistimewaan beliau adalah do'a beliau langsung di ijabah Alloh SWT.

Pada suatu hari, beliau melakukan aktivitasnya bekerja dipasar dengan membawa sebongkah barang yang ia pikul mulai dari kapal sampai pada tempat pengiriman. Setiap hari beliau lakukan pekerjaan itu untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, seketika beliau melihat seorang pedagang kaya raya yang hendak membeli sesuatu di pasar dengan berbagai macam kebutuhan yang ia beli, terbesit dalam hati seorang wali itu menginginkan kehidupan yang layak, kekayaan yang melimpah agar lebih dekat kepada Alloh SWT tanpa harus direpotkan dengan pekerjaan seperti ini. Sehingga sang wali tersebut meminta kepada Alloh dengan penuh kekhusyu'an agar ia mendapatkan rezeki tanpa harus bersusah payah.

Sang wali melakukan aktivitasnya seperti biasa, ia mengangkut barang - barang dagangan dari kapal ke tempat pengiriman tetapi suatu hari ketika barang yang ia angkut ke tempat penerima jumlah barang ada yang kurang sehingga wali tersebut difitnah telah mengambil barang tersebut, sehingga akhirnya ia di masukkan ke dalam penjara selama beberapa tahun. Dengan kondisi penjara yang pengap dan sempit, sang wali bermunajat kepada Allah dan menanyakan kenapa jadi seperti ini? padahal permintaan sang wali ingin kehidupan yang serba kecukupan, kekayaan melimpah, mendapat rezeki tanpa susah payah serta dapat lebih dekat kepada Allah SWT. Tidak lama kemudian Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril untuk menjawab permintaan - permintaan sang wali, malaikat jibril pun berkata bahwa semua permintaan - permintaan sang wali telah di kabulkan Allah SWT,  sang wali menginginkan kekayaan yang melimpah Allah SWT telah mengabulkan berupa kesehatan yang jika dihitung dengan kekayaan maka tidak cukup untuk menebusnya, sang wali menginginkan rezeki tanpa susah payah Allah SWT mengabulkan berupa jatah makanan dari penjara, sang wali menginginkan lebih dekat kepadaNYA, Allah SWT mengabulkan permintaanya berupa munajat dan tangisan setiap hari sang wali kepada Allah.

Kisah ini diceritakan dalam kitab Al-Hikam